Hidup Sederhana

Hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela untuk menyederhanakan hidup seseorang. Misalnya, tindakan mengurangi jumlah dan jenis harta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian.
Ciri gaya hidup ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap "apa yang dibutuhkan", bukan "apa yang diinginkan". Meskipun Asketisme mengimbau hidup sederhana dan menghindari kemewahan dan foya-foya, akan tetapi tidak semua penganjur gaya hidup minimalis yaitu seorang asketik. Gaya hidup minimalis juga mempunyai perbedaan signifikan dari kemiskinan jawaban situasi eksternal, lantaran dia mensyaratkan kesukarelaan.
Para penganut gaya hidup minimalis bisa mempunyai banyak sekali motivasi untuk menjalankan lakunya, contohnya demi spiritualitas, kesehatan, menambah kuantitas waktu Istimewa di tengah-tengah keluarga dan para sahabat, menyeimbangkan waktu bekerja dan menikmati hidup, selera pribadi, berhemat, atau mengurangi sampah dan mencegah stres.
Gaya hidup minimalis juga bisa muncul sebagai respons aktif atas materialisme, dan konsumtivisme.
Hisup Sederana berarti bersahaja, tidak belebih-lebihan, tidak boros, tidak berfoya-foya, hidup yang berkecukupan, hidup yang wajar, dan hidup esuai kebutuhan. Hidup sederhana didasari oleh suatu perilaku mental yang rendah hati, sosial, dan tidak sombong.
Banyak manfaat apabila kita hidup sederhana yaitu:

    Bagi diri sendiri: berarti kita telah bisa menyesuaikan pendapatan dengan kemampuan kita, terhindarnya hidup boros dan bergaya hidup mewah.
    Bagi masyarakat: sanggup menghilangkan kesenjangan sosial yaitu adanya perbedaan yang mencolok atau adanya jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin, sehingga tidak menjadikan kecemburuan sosial yang sanggup meresahkan semangat kegotongroyongan dan kebersamaan.
    Bagi bangsa dan negara: dengan perilaku sederhana, dengan kelebihan materinya sanggup ditabung baik di bank pemerintah, maupun bank swasta, sehingga sanggup dipakai pembiayaan pembangunan negara.

Dalam kehidupan sehari-haripun kita perlu meningkatkan teladan hidup sederhana bukan berarti hidup yang mengesampingkan harta benda atau materi, melainkan hidup yang mengutamakan hal-hal yang perlu dan bermanfaat semoga tidak terjadi kesenjangan sosial.

Contoh meningkatkan teladan hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari :

    Di lingkungan keluarga:
        dalam merayakan ulang tahun keluarga secara sederhana, tidak berlebihlebihan;
        dalam membelanjakan uang untuk keperluan yang benar-benar dibutuhkan; dan
        menyelenggarakan hajat perkawinan secara tidak berlebih-lebihan sesuai dengan kemampuan.
    Di lingkungan sekolah:
        menggunakan pakaian seragam yang sesuai dengan peraturan;
        tidak menggunakan pelengkap yang berlebihan; dan
        menyelenggarakan upacara bendera secara khidmat.
    Di lingkungan masyarakat:
        tidak pamer kekayaan;
        berpakaian hasil produksi dalam negeri;
        mengisi perabotan rumah dengan barang produksi dalam negeri; dan
        menyelenggarakan pesta ulang tahun secara sederhana dan sebagainya

Ciri dan Pola Hidup Sederhana:
o   Gemar menabung
Kesadaran menabung harus ditanamkan kepada segenap anggota masyarakat, baik muda maupun tua. Bahkan bawah umur pun sanggup dilatih menabung melalui sekolah. Dengan menabung diperoleh faedah ganda tabungan sanggup menjadi modal pembangunan lantaran uang yang ditabung di bank bisa di pinjam.
Para pengusaha dalam memperluas lapangan usaha. Selain itu, menabung sanggup menumbuhkan kebiasaan hidup sederhana
o   Memelihara Lingkungan hidup
Allah Yang Maha Esa membuat insan sebagai makhluk lainnya, oleh lantaran itu, masih harus berupaya memperhatikan kepentingan makhluk lain, contohnya memelihara tanah dan air, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, melindungi Marga Satwa, Mengadakan Penghijauan, dan menjaga kelestarian sumber-sumber alam.
Nilai Moral dan Isi Pesan Pola Hidup Sederhana
o   Hemat
Sikap Hemat/Hidup hemat yaitu perilaku hidup yang berorientasi kepada hari esok yang lebih cerah dan suka menabung. Hemat berarti tidak suka boros/berfoya-foya. Untuk kesenangan sediri dan hanya berpedoman semua untuk hari ini. Hemat termasuk kesadaran memelihara lingkungan hidup semoga kita sanggup sehat demi kehidupan insan dan terjamin terpeliharanya sumber alam untuk kehidupan anak cucu yang akan datang.
o   Cermat dan Teliti
Sikap hidup cermat dan teliti dalam mencar ilmu dan bekerja/berbicara dan selalu memperhitungkan hasil dan jawaban dari perkataan maupun perbuatan.
Untuk menuju teladan hidup modern dibutuhkan perilaku antara lain:
o   Tidak pasrah kepada nasib dan keadaan alam
o   Ingin tau hukum-hukum alam dan sosial
o   Tidak lekas puas diri tetapi justru terangsang untuk berusaha lebih keras, berjiwa maju, ingin terus menyempurnakan keadaan sosial, alat produksi dan cara kerja.

Komentar